Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bunga Mawar Tuk Kamboja

2 Agustus 2011   07:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 110 4
apa dayaku, ketika sekuntum mawar hampir layu di pekarangan, di sela-sela pagar tempatku melintas, harumnya masih semerbak, namun aku tak bisa memetiknya, hanya sekedar menyiraminya dengan beberapa tetes dari botol air mineral yang senantiasa aku bawa, lalu berharap kepada langit tuk menggemburkan tanah dan membuat mawar berseri kembali.

aku hanyalah sang pengembara, melintas kesana-kemari bersama hujan dan angin.

apa dayaku bila mendapati sesuatu yang terkulai layu, hanya ada keinginan tuk menyiraminya tanpa memetiknya, karenaku tiada daya dan kuasa, walau rasaku takut tertusuk durinya.

aku hanyalah pengembara, dari tanah gersang menuju lembah-lembah hitam, mengikuti arah angin yang berhembus dan berharap membawa bekal tuk kepulangan bersama, walauku bukanlah siapa-siapa.

aku adalah pengembara di alam mimpi, menyusuri cakarawala dan bermandi hujan dikala tertawa.

aku tidak suka buruk gagak, buat apa si gagak, kalau ada kenari yang kicaunya menwan hati, walau terkadang aku harus sadar keadaan gagak senantiasa tetap ada diantara dahan-dahan kamboja.

sekuntum mawar yang aku siram, biarlah tetap tumbuh di pekarangan, walau semerbaknya menggoda panca indraku, biarlah cukup kuhirup wanginya, tanpa harus kupetik dan kujadikan hiasan yang sesungguhnya kutak tahu meletakanya dimana.

achh, bunga mawar, sejatinya kambojalah yang senantiasa setia menantiku.

================
banjarbaroe 02ramadhan 1432H
salam
boill

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun