Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mati Suri

12 Juli 2011   04:41 Diperbarui: 6 Juli 2015   10:12 135 4
'' Dimana aku...??
'' Ohh, tidak...tempat apa ini...??
Aku semakin merasa takaruan rasa, ketika pemandangan di sekitarku begitu sangat asingnya. Seluruh pakaianku berwarna putih, dan aku mencoba terus mengamati seluruh tubuhku yang kurasa aneh dari biasanya.

'' Ya, Tuhan, tempat apa ini...??
'' Sungguh indah sekali, aku sedang berada dimana sekarang...??!!

Spontan air mataku tumpah membasahi pipiku, aku melihat pemandangan yang sangat luar biasa indahnya. Sungai-sungai mengalir dengan sangat jernih, dan beberapa orang dengan wajah elok senantiasa tersenyum ramah kepadaku, mereka semua berpakian putih bersih dan kemiluan.

Namun belum sempat aku melangkahkan kakiku menuju kesebuah kursi diatas permadani, tiba-tiba saja tubuhku telah berpindah tempat.

'' Ya Tuhan, tempat apalagi ini...??

Aku menyaksikan pemandangan yang membuat merinding seluruh badanku, aku hanya bisa terpaku menyaksikan kengerian di hadapanku.

Beberapa saat kemudian munculah sosok putih bercahaya di sampingku. Dia nampak tersenyum ramah kepadaku.

'' Lihatlah dia, kenapa lidahnya terus terjulur keluar dan kepalanya senantiasa membesar lalu pecah dan isinya terburai.

'' Dia dulu seorang yang diangkat sebagai ulama oleh masyarakat, namun dia telah menjual ayat-ayat suci, mereka golongan ulama yang mengharapkan pamrih dan senantiasa suka dengan sanjungan, suka memfitnah orang-orang yang dianggapnya berseberangan soal faham.

Kemudian sosok itu membawaku ketempat dimana aku menyaksikan pemandangan-pemandangan yang sangat mengerikan bagiku. Namun belum sempat aku bertanya-tanya kemana lagi aku akan di bawa setelah ini, tiba-tiba saja sosok itu mencegah langkahku.

'' Kembalilah, saatmu belum tiba.
'' Ini hanya sebuah pengalaman yang sangat berarti bagimu kelak setelah ajalmu benar-benar telah datang, dan sampaikanlah berita ini untuk sesamamu yang belum faham.

Entahlah, aku masih tidak begitu mengerti tentang semua yang sedang terjadi, pikiranku tak sanggup mencerna, tatapku terus terpaku pada sosok yang begitu asing di sampingku.

Sesaat kemudian tubuhku terangkat keatas, semua berubah menjadi putih pekat, aku tak sanggup memandang apa-apa lagi, aku hanya sanggup diam dan pasrah dengan yang terjadi selanjutnya.

*****
Tiba-tiba saja setelah aku tersadar, aku mendengar beberapa suara lirih sedang melantunkan ayat-ayat suci di sekitarku. Akupun mencoba membuka mataku, aku melihat banyak orang yang sedang mengelilingiku, namun mereka nampak khusyuk melantunkan kalimat-kalimat suci untuku. Aku mencoba memanggil mereka.

'' Kalian sedang apa...?? Panggilku lirih, karena suaraku masih nampak berat tuk sedikit berteriak.

'' Masya Allah...kamu sudah sadar nak...

Aku hanya bisa memndang mereka dengan sedikit senyuman, karena aku sendiri masih belum tahu apa yang sedang terjadi kepadaku, yang terakhir aku ingat hanya suara hentakan dan teriakan orang-orang didalam sebuah mobil sebelum aku berada di sekeliling orang-orang yang aku kenal ini.

--sekian--

cerita ini hanya fiksi belaka, sebagai bahan renungan saja. Terimakasih

selokan banjarbaru 12072011
oleh
bvb

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun