tuan-tuan pemilik keutamaan
tuan-tuan pemilik keindahan
tuan-tuan pemilik kecerdasan
kemarilah barang sebentar
telanjangilah aksara tabu kami
berenanglah dalam setiap spasi di sungai-sungai yang penuh kesejukan kata
walau kami bukan bagian dari opini-opini aktualisasi
karena nada kami adalah sumbang
----------
achh....
kami hanyalah fiksi
yang suka bersembunyi diantara ramai opini
kami hanyalah goresan kata-kata bermajas
mencoba menyampaikan lalu pulang tanpa mengharap jas
dan aku adalah puisi
terkadang menjadi sebuah prosa yang mengada-ada
namun begitulah adanya kata-katanya
penuh romantika yang terkesan penuh problema
merangkat adalah sebuah caraku dia dan mereka-mereka yang sejatinya sama
menyampaikan sebuah pesan dari isyarat-isyarat alam
lalu bersyalalala dubi dubida wuakakaka
laksana langit yang mendung lalu menggerimis romantis
achh...
sumbanglah kataku
namun setidaknya tak hanya diam membisu
walau dinding-dinding tetap menjadi saksi bisu
tapi kami bukanlah sosok mirip asu
yeachh...
begitulah...
dan begitulah...
itu sajalah...
-------------------------------------
dari selokan banjarbaru tuk desa rangkat
salam kemerdekaan kata
bvb