Penyebab "Maag" atau "Rancab"
Saya sudah berkenalan dengan penyakit tersebut kalau tidak salah pada saat saya kelas V SD hingga saya menginjak bangku SMA bahkan tepatnya hingga saya menikah, saya masih sering berurusan dengan yang namanya Maag, karena begitu saya menikah Puji Tuhan langsung putus hubungan dengan "Maag" . Dari hasil dioagnosa pak Mantri di kampung atau dokter ketika saya sudah di Jakarta, mengatakan bahwa penyebab penyakit yang saya derita beberapa tahun tersebut diantaranya : pola makan yang tidak teratur (sehari makan dua hari bengong istilah Warkop), istirahat kurang (karena tukang begadang), kondisi pikiran yang tidak stabil (istilah sekarang tingkat stress tinggi), karena saya ingat betul bahwa, pada setiap akan menghadapi Ulangan atau terlalu banyak pikiran, si "Rancab" atau "Maag" itu pasti datang.
Pengobatan "Maag" atau "Rancab" :
Dengan kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan, orang tuaku tidak selalu dapat membawaku berobat ke Mantri pada saat di Desa ataupun ke Dokter ketika sudah di Jakarta, ketika si "Rancab" atau si "Maag" mendatangiku. Nah dalam kondisi tidak ada uang, Simbok (Ibu) selalu berinisiatif membuat obat sendiri dengan bahan yang sangat sederhana, mudah didapat, dan seandainya harus beli pun harganya sangat terjangkau. Adapun resep yang masih saya ingat dan lumayan manjur bila minum ramuan tersebut, adalah :
- Kunyit yang sudah tua yang warnanya sudah mendekati merah (kunyit empu) ambil 2 potong sebesar ibu jari.
- Garam seujung sendok teh