Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Tikus Dalam Mimpi Indahnya

6 April 2012   01:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:58 50 0
pembangunan yg sangat pesat tanpa memikirkan ekosistem disekitar,pemekaran yg kurang kosep,dan hanya memikirkan kota yg sudah besar semakin besar sedangkan dipelosok mencari pendidikan pun hal sangat sulit dilakukan,.
fasilitas pun amat snagat miris,dan yg di kota smua fasilitas amat megah dan ada..!!
semua hanya menjadi PR tiap tahu yang tak kunjung diselesaikan..!!
dan hanya janji yg bohong.!
menyelenggarakan pendidikan,dan memberikan fasilitas adalah kewajiban negara.!!

TIKUSS??
akankah negeri ini akan di pimpin oleh anak-anak yg tak mengenyam bangku pendidikan??
tidakkah malu tikus-tikus itu melihatnya?
kemana uang pajak dan kawan-kawan nya??
sedangkan orang-orang yg berilmu dan punya kemampuan yg cukup dijual dan entah kemana..
banyak yg bisa banyak yg mampu karena "kurang dihargai"mereka memilih bekerja untuk negeri orang.
malang nian nasib negeri ku ini.
karena kau tak pernah menghargainya dan memberikan fasilitas untuk majunya bangsa ini..!!

ayolah tikus-tikus sadar dan buka mata kalian lebar-leabar jangan hanya SANDIWARA untuk mendapatkan uang rakyat dan kedudukan,buka topengmu jangan jadikan dirimu TOPENG MONYET..!!

tikus,apakah kau mau negeri ini terus terperuk dalam kemiskinan dan kebodohan?
sumber alam yg dinikmati oleh negara lain?
mau dikemanakan ide-ide dan otak anak bangsa ini?

ayolah tikus kau harus sadar anak bangsa kita pun mampu untuk mengolah dan membuatnya,berikan fasilitas itu bukan hanya dikota tapi berikan juga yg dipelosok aku jga inginkan itu..!!
tikus kau harus bangun dari mimpimu ini atau kau akan kehilangan bijih emas mu smua bijih emas yg akan memperbaiki bangsa ini...
tikus kau harus lakukan ini atau tidak untuk selamanya..!

sekarang kau masih bisa mengubar janji dan senyum kudamu itu,tapi kau akan menangis darah nanti saat kau kehilangan bijih emasmu,dan yg tertinggal hanyalah gepeng,dan kemiskinan..!!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun