Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Pak Jokowi, Tolong Selamatkan WNI di Yaman!

30 Maret 2015   15:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:47 100 0
Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Presiden Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari Ibu Kota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di Kota Aden. Kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi bahwa aksi mereka disokong oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah Houthi. Yaman semakin bergejolak sejak Arab Saudi menginisiasi serangan udara untuk menggempur kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Houthi adalah para pengacau bekingan Iran yang ingin berkuasa penuh di negeri itu.

Bukan sekedar politik dalam negeri saja yang harus ditangani oleh Bapak Jokowi, tetapi nasib warganya yang berada di Yaman juga harus diperhatikan. Pemerintah harus terus memantau perkembangan konflik Yaman, karena situasi di Yaman saat ini sangat tidak stabil dan tidak aman serta kenyamanan sosial dan politik di sana telah hilang menyusul serangan militer Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk.

Sejumlah negara terus melakukan evakuasi warga-warganya dari Yaman, menyusul serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi ke negara tersebut. PBB juga ikut mengevakuasi staf internasionalnya dari Yaman di tengah usaha Saudi membendung serangan Houthi.

Menurut data dari KBRI, jumlah WNI yang berada di wilayah Yaman berjumlah kurang lebih 4.159 orang, tersebar di seluruh Yaman dan sebagian besar merupakan pelajar/mahasiswa, sekitar 2.686 orang dan sekitar 1.488 orang buruh migran. Wilayah selatan Yaman di ketahui menjadi daerah paling banyak di tempati oleh WNI sebanyak 1500 orang.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Yaman untuk segera keluar dari Yaman atau kembali ke Indonesia dengan alasan keamanan. Dari 4.159 WNI di Yaman, 141 orang di antaranya sudah dipulangkan kembali ke Indonesia. Sekitar 100 orang santri asal Indonesia terjebak dalam gedung pesantren Darrul Hadist di kota Dammaj, Yaman. Baku tembak dalam konflik yang terjadi di Yaman membuat dua nyawa pelajar asal Indonesia melayang. Pemerintah sudah memberitahukan keluarga korban atas berita duka tersebut. Mereka berasal dari Medan, Sumatera Utara, dan Aceh. Atas persetujuan keluarga, para korban dimakamkan di Yaman.

Beberapa orang termasuk mahasiswa yang diculik didekat masjid kawasan Sa'wan, di Ibukota Sana'a ditangkap setelah diperiksa paspor, izin tinggal, dan berkas-berkas lainnya. Sekitar 23 WNI diculik dan di tahan oleh Syiah Al Houthi

Mengingat situasi yang semakin tidak kondusif dan untuk mengantisipasi memburuknya situasi tersebut, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan rencana evakuasi bagi WNI untuk dapat segera dipulangkan ke Indonesia. TNI siap membantu memulangkan sekitar 20 Warga Negara Indonesia yang diculik kelompok Syiah Al Houthi diYaman, Timur Tengah. TNI sudah menyiapkan pesawat militer jenis Boeing 737 dan menyusul jumlah armada yang akan diterbangkan.

KBRI juga menyiapkan sarana dan prasarana bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan gangguan keamanan yang mengancam keselamatan WNI, seperti tempat perlindungan sementara, transportasi darat untuk tujuan pengamanan di wilayah ibukota Sana’a, serta persiapan bahan kebutuhan dasar dan pokok untuk keadaan darurat.

Pemerintah Indonesia harus selalu menghimbau WNI yang berada di Yaman, khususnya ibu kota Sana’a, untuk selalu waspada dan berhati-hati. Selain itu, juga menghimbau agar untuk saat ini seluruh WNI menunda kunjungan ke Yaman hingga keadaan lebih kondusif. Pemerintah Indonesia terus mendorong warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi kembali ke Tanah Air, seiring memburuknya situasi keamanan di negara tersebut.

Negara Yaman berbatasan langsung dengan Arab Saudi dan berada tidak jauh dari beberapa lokasi untuk ibadah haji yaitu Mekkah dan Madinah. Kita berharap semoga konflik yang terjadi di Yaman tidak berlangsung lama karena bisa menggangu proses idadah haji kedepannya.

Bapak Jokowi harus pintar membaca situasi dari permasalahan ini, selain dari WNI yang di tahan di Yaman, juga harus mengantisifasi keadaan terburuk dari konflik tersebut, yaitu salah satunya dampak perekonomian Indonesia karena pasokan minyak terbesar di Indoneiasia Adalah dari Negara timur Tengah.

Bercermin dari kasus WNI yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS memerangi Syiah yang menguasai Suriah dan Irak. Pemerintah perlu mewaspadai WNI di Yaman agar juga tidak terlibat konflik. Kemungkinan besar konflik yang baru mulai di Yaman ini bisa berlangsung lama.

Pemerintah harus segera menyusun sekenario untuk bisa memulangkan seluruh WNI yang berada di Yaman, evakuasi ada kemungkinan bisa dilakukan melalui Pelabuhan Hudaidah menuju Pelabuhan Jizan di Arab Saudi. Kita berharap bandara segera diperbaiki agar evakuasi bisa dilakukan dari sana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun