Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mungkin?

8 Desember 2010   09:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 60 0
Kenapa tak kau lupakan saja sekalian?

Sudah.

Kenapa kau lupakan?

Kau yang meminta.

Kenapa kau masih juga tak mengerti?

Kau tak pernah memberitahuku.

Kau masih juga belum memahamiku!

Karena duniamu berbeda dengan duniaku.

Sama.

Apakah benar sama?

Benar.

Kau yakin?

Yakin.

Aku masih belum yakin.

Kurang yakin?

Bukan.

Lalu?

Tidak yakin.

Apa yang dapat membuat kau yakin?

Tak tahu.

Kenapa?

Kenapa apa?

Kenapa tak tahu?

Karena memang tak tahu.

Sudahlah.

Memang sudah seharusnya sudah.

Kau mudah menyerah.

Tidak.

Terlalu banyak keraguan.

Sudah seharusnya.

Lalu kau mau apa? Katakan saja.

Tenang.

Tenang?

Ya.

Seandainya aku juga bisa.

Kau tak bisa aku pun tak bisa.

Tunggu.

Tunggu?

Ya.

Seandainya aku bisa menunggu.

Bisa.

Bisa?

Satu langkah demi satu langkah.

Hingga berapa langkah?

Itulah yang tak kuketahui.

Diamlah.

Dengar dulu.

Dengar?

Mungkin hanya beberapa langkah.

Mungkin?

...

Mungkin katamu?

...

...

Mungkin.

Mungkin?

Mungkin.

Mungkinkah berharap pada mungkin?

Mungkin?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun