Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kulukis Hidupmu di Telapak Tangan

3 September 2014   21:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:43 32 4
image : reikinags.wordpres

Jangan tanya mengapa harimu kelabu

Jangan tanya mengapa kanak-kanak berhenti bernyanyi

Jangan tanya mengapa badai datang tiba-tiba

Jangan tanya mengapa doa seolah membentur dinding

Jangan tanya mengapa hidup begitu singkat

Jangan tanya mengapa orang-orang terkasih pergi satu persatu

Jangan tanya mengapa semua nostalgia terbang bersama bayu

Jangan tanya mengapa yang tersisa hanya puing-puing kepintaran

Angkatlah kepalamu

Tataplah bintang gemintang di kemilau malam

Tanyakan siapakah yang membuatnya?

Dapatkah kau menjawabnya?

Sendengkan telingamu

Dengarlah deburan ombak samudra raya

Dan hempasan titik-titik air di bibir pantai

Buah karya siapakah itu?

Buka matamu sekarang

Hapus gundah gulana hatimu

Buang rantai keraguan yang melilit hidupmu

Kalungkan liontin kasih

Kenakan jubah kesetiaan

Dan lihat, Aku telah melukismu di telapak tanganKu

Denpasar, 03 September 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun