Dalam rutinitas keseharian seringkali kita abai terhadap orang lain. Kita sendiri yang mengambil jarak. Menggali lubang. Seolah kita membiarkan orang lain di seberang sana, sementara kita di seberang sini. Tak ada perjumpaan apapun. Jangankan perjumpan empatik, menyapa saja tidak.