Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Tetangga, Cermin Wajah Kita

16 Juni 2011   15:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:27 291 0
[caption id="attachment_116926" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi: Admin/Shuttershock"][/caption] Tulisan ini diilhami oleh peristiwa yang terjadi di lingkungan saya. Dua keluarga yang saling bertetangga seperti terlibat perang urat saraf. Jangankan saling berkunjung apalagi berbagi. Untuk saling tegur saja sudah tak bergairah. Meski halaman rumah mereka tidak ada pagar pembatas, tetapi batas psikologis telah memagari mereka untuk saling menebar kasih sayang.

Melihat kasus ini saya jadi mikir, bagaimana seharusnya kita menempatkan tetangga? Seberapa penting jalinan ketetanggaan harus kita bangun? Dan bagaimana metodologi yang bisa gunakan untuk membangun persaudaraan ketatanggaan?

Tetangga, Wajah Kita Sendiri

Menurut saya, salah satu cara untuk mengetahui seseorang baik dan tulus bisa diukur dari sudut pandang tetangga dalam memandang kita. Alasan saya sederhana. Tetanggalah yang bisa merekam sifat, karakter dan perilaku keseharian kita. Karena dekat, denting piring saja yang terjadi di rumah kita bisa sampai ke telinga tetangga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun