Wajar jika suami atau istri bilang, “sudah 15 tahun bersama, kok kamu belum ngerti aku sih?”. Jangankan 15 tahun, sampai mati pun kebersamaan suami-istri tidak dijalani melulu dalam dunia yang terang benderang. Ada gelap. Ada mendung.
Itulah berkah. Bayangkan jika suami atau istri mengenal dan memahami seluruhnya, sampai jumlah ubannya diketahui, tak ada lagi mesteri. Jika mesteri hilang, apalagi yang menarik. Sepertinya aura pasangan kita juga lenyap. Keunikan tiarap. Ah..tak ada lagi sesuatu yang bikin kita terkejut. Terpana. Terperangah. Heran. Maka kita hanya bertemu dalam wujud daging. Sebatas jasad. Gimana jika ketemu jasad tanpa roh? Hih..serem.