15 Tahun Pura-pura Tuli: Cara Ulama Menjaga Kehormatan Perempuan
6 Desember 2014 04:45Diperbarui: 17 Juni 2015 15:565193
Dulu, ketika saya duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI), saya senang sekali jika mendengar guru bercerita. Salah satu cerita yang saya ingat tentang seorang pemilik warung yang pura-pura tuli ketika seorang perempuan kentut dengan suara menggelegar, saat membeli sesuatu di warungnya. Tak ingin perempuan itu malu, maka si pemilik warung pura-pura tidak mendengar.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.