hawa panas menyemai ranggas
menebar debu
pada bentang-bentang laman
juga jalan nyaris seluruh
daun-daun perlahan layu
kering menguning
dan jatuh
lebur ke tanah tandus
harap menjadi humus
lenguh ternak mencari rindang
hijau peneduh
tahankan sengatan haus
sedikit enggan merumput jauh
berkeliling hanya di tepian kandang
sungai perlahan surut
rawa susut
tanah cekungan hilang genang
liar geliat ikan di air keruh
berebut mencari lubuk berdasar dalam
oi, inilah baitku bait kemarau
yang kini ada mulai menjangkau
ungkapan pikir
dan rasa galau di hati pekau
berasa ada kacau balau
Bengkulu, 9 Maret 2017