Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Lengkung Kail Saksi Sejarah

17 Oktober 2016   12:31 Diperbarui: 17 Oktober 2016   12:40 94 3
bila petang telah menempati ruangnya
udara dingin perlahan mulai merambah
melumuri hari
hingga ke setiap sudutnya. hampir
duduk sendiri seorang pemancing tua
di pinggir sungai
yang ada semakin keruh dari masa ke masa

sebatang tegek di genggaman
dengan sebuah pengharapan
menanti sambaran
ikan yang mungkin masih ada
tertarik mendekati umpan pada kailnya
pun suka tak suka harus menunggu lama

berembus angin mengusap wajahnya
tenang senantiasa
dengan kesabaran yang enggan terpatah
tetap yakin seyakin-yakinnya
pada Tuhan Maha Pemurah
tak akan pernah lupa memberi rezeki pada hamba-Nya

lalu waktu tiada dirasa
seruan adzan segera akan bergema
bersegera pemancing tua mengemasi perbekalannya
juga ikan tangkapan yang ada hanya beberapa ekor saja
tapi dirasa sudah cukup untuk lauk makannya
buah ikhtiar haruslah tetap disyukuri tanpa keluh kesah

ya, bila petang telah menampakkan ruangnya
udara dingin perlahan mulai merambah
selengkung kail menjadi saksi sejarah
kesahajaan
kesabaran dan keikhlasan hati seorang hamba
berpadu ikhtiar dan doa-doa

Bengkulu, 17 Oktober 2016

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun