udara dingin perlahan mulai merambah
melumuri hari
hingga ke setiap sudutnya. hampir
duduk sendiri seorang pemancing tua
di pinggir sungai
yang ada semakin keruh dari masa ke masa
sebatang tegek di genggaman
dengan sebuah pengharapan
menanti sambaran
ikan yang mungkin masih ada
tertarik mendekati umpan pada kailnya
pun suka tak suka harus menunggu lama
berembus angin mengusap wajahnya
tenang senantiasa
dengan kesabaran yang enggan terpatah
tetap yakin seyakin-yakinnya
pada Tuhan Maha Pemurah
tak akan pernah lupa memberi rezeki pada hamba-Nya
lalu waktu tiada dirasa
seruan adzan segera akan bergema
bersegera pemancing tua mengemasi perbekalannya
juga ikan tangkapan yang ada hanya beberapa ekor saja
tapi dirasa sudah cukup untuk lauk makannya
buah ikhtiar haruslah tetap disyukuri tanpa keluh kesah
ya, bila petang telah menampakkan ruangnya
udara dingin perlahan mulai merambah
selengkung kail menjadi saksi sejarah
kesahajaan
kesabaran dan keikhlasan hati seorang hamba
berpadu ikhtiar dan doa-doa
Bengkulu, 17 Oktober 2016