menghiba pada para pejalan
pula pengendara
yang mungkin berkenan singgah
pun hanya memberi beberapa keping saja
lima ratus atau seribu rupiah
tangan-tangan kurus nyaris habis tenaga
wajah pucat memelas tiada gairah
tertera nyata jadi pelengkap lukisan tercipta
dengan warna-warna buram menua
di setiap lekuk-lekuk guratan yang ada
nyaris tanpa celah
oi, inikah panorama yang suka tak suka memang harus ada
menghias tepian ruas-ruas jalan ibu kota
berlatar musik petikan ukulele tua
dengan senar penghasil suara
yang ada jauh dari kata sempurna
bersanding suara klakson yang sedikit tiada ramah?
ah, bukankah pemerataan, kata kesejahteraan bagi semua
sudah sering bahkan teramat sering bergema
hingga ke penjuru jauh segala arah
tanpa tapi tanpa ada kata membantah
atau mungkin semua hanya sebatas lelucon belaka
selalu dan selalu tiada bersudah
entahlah...
sekali lagi yang pasti kulihat nyata
duduk tengadah
tubuh kurus masih dengan sebuah kaleng tua
Bengkulu, 12 Juli 2016