Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tetap Merdeka

18 Agustus 2013   16:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:09 107 0
Saya mau mengawali tulisan ini dengan mengutip sebuah buku berjudul Doorstoot Nar Djokja. Buku ini di antaranya bercerita tentang serangan Operasi Kraai yang dilakukan di bawah komando Jenderal Spoor. Pada 19 Desember 1948 tepatnya, serangan ini dilakukan dengan tujuan menduduki wilayah strategis Republik Indonesia di pulau Jawa.


Catatan Batalyon 5 Resimen V KNIL menyebutkan, “Dari jauh kelihatan Kota Solo sedang dibakar. Di antara kepulan asap, tampak beberapa pesawat terbang kami mulai menukik, sambil menyiramkan peluru. Pasukan kami segera dipisahkan. Kompi IV akan menuju Solo lewat jalan utama, sedangkan Kompi II bergerak sedikit ke arah Selatan, melalui jalan lama. Di belakang Kompi IV, menyusul Kompi III dan Kompi I, untuk ikut menyerbu dengan tugas utama menduduki sejumlah sasaran strategis.”
“Pasukan kami kemudian menemukan Solo yang sudah berubah menjadi sebuah kota mati. Sepi, senyap, sedangkan api masih terus-menerus menghanguskan sejumlah bangunan. Sekitar pukul 16.00 sore, sampailah pasukan kami ke tujuan utama, Aloen-aloen Lor, tanah lapang di depan Keraton Soerakarta.”
“… Oleh karena kami sadar, melihat pengalaman selama dalam perjalanan dari Salatiga, pasukan Republik di Solo sangat nekat. Mereka terdiri dari anak-anak muda yang bersemangat tinggi. Dengan begitu pihak intelijen kami selalu mengingatkan, …mereka pasti segera menyerang kembali.”
Catatan harian Mgr. Soegijapranoto SJ, yang saat itu tinggal di kompleks Gereja Bintaran, Djokjakarta melukiskan suasana yang dia alami, “…sekitar pukul 10.00 pagi Belanda mulai mendatangkan tiga pesawat pembom. Sesudah berputar beberapa kali di atas kota, mereka kemudian menjatuhkan bom, terus-menerus berjatuhan, susul-menyusul meledak, tanpa reda. Di mana-mana terdengar deru mesin pesawat terbang, bunyi tembakan senapan, rentetan ledakan senapan mesin berikut dentuman meriam. Sejumlah pengungsi mulai menyelamatkan diri, dengan berduyun-duyun mereka masuk ke Pasturan Bintaran….”
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun