Awan pagi meluruhkan gerimis, tenang dan teduh. Gumpalan air itu tak bisa bertahan lama di atas sana beku dalam selimut lembut. Seperti hatiku yang hampir membeku. Untung saja ada mentari yang datang meski terlambat. Memecah balok sepi sampai ke tepi. Ia cantik memesona, bagai mentari di pantai Kuta. Cahaya wajahnya menghangatkan, memenuhi pembuluh darah di kepala. Kehadirannya membuat gelembung-gelembung kecil dalam dada. Aku tak tahu ini apa. Tapi sungguh, ini tak disengaja.