’Menulis adalah soal memberi makan konsistensi’. Begitulah saran seorang teman ketika aktivitas menulis saya mulai mengendur suatu ketika. Saya setuju dengan ungkapannya, menulis memang seperti orang makan. Bagi penulis, seharusnya jika lama tidak menulis akan mengalami siksaan yang begitu berat seperti orang yang berhari-hari tidak makan. Siksaan itu bisa berupa kelaparan, menjadi kurus, atau hingga merana.