Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Darurat Narkoba, LSD Telah Menjerat Anak Muda

23 Januari 2015   23:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 106 0
Begitu mendengar bahwa seorang anak muda berusia 22 tahun CDS tersangka tabrakan maut di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta selatan hari selasa malam, diketahui secara positif sebagai pemakai atau pengedar obat itu.

Bukan main kagetnya saya sebagai orangtua.  Pertama saya sangat prihatin karena anak muda ini masih kuliah dan masa depan yang gemilang ada di tangannya karena dia anak orang kaya. Bagaimana dia dapat menghancurkan hidupnya dengan menjerat dirinya sendiri dengan LSD.

Yang kedua saya berpikir bagaimana sikap dan respons kedua orangtuanya menghadapi kenyataan hal ini.

Memang semua yang terjadi seperti pepatah "Nasih Sudah Menjadi Bubur".  TEtapi kita semua sebagai orangtua ingin belajar kenapa anak begitu mudah terjerat LSD dan bagaimana agar tidak terjadi hal ini.

KOMUNIKASI EFFEKTIF

Layaknya sebuah keluarga, beberapa anak yang tumbuh dewasa , mencari sesuatu yang berada di luar dirinya.  Ketika ikatan emosional di keluarga tidak erat, maka pencarian anak itu ke pergaulan yang salah menjadi pilihannya.  Saat ini memang sulit menghindar bergaul dengan teman yang benar-benar baik.  Hal yang utama atau jadi benteng dari semua pergaulan tidak baik adalah keluarga.

Tumpuan keluarga, ayah ibu, adalah satu-satunya tempat dimana anak bisa berkomunikasi dengan baik.  Anak yang mempunyai masalah apa pun, dan dapat dibicarakan, dikomunikasikan dengan ibunya/ayahnya. Bukan mencari solusi di luar keluarga.

Seorang pakar psikolog mengatakan bahwa kunci dari komunikasi yang baik antara anak dengan ayah/ibu.  Komunikasi itu dapat dilakukan di meja makan, pada saat makan siang atau  makan malam.  Anak mengajukan masalah yang dihadapinya dengan terbuka, tenang dan suasana yang santai.  Ayah dan ibunya memberikan rekomendasi, usulan dan solusi terhadap masalah yang dihadapi.  Jika momen itu hilang karena kesibukan ayah atau ibunya , maka anak akan coba lari kepada teman, orang lain yang dapat memberikan solusi.  Solusi yang belum tentu benar.  Kemungkinan dengan pengaruh pemberian narkoba, LSD.

EDUKASI, SOSIALISASI TENTANG BAHAYANYA LSD

LSD, menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) relatif jarang ditemukan dibandingkan sabu, ekstasi, dan ganja. Dalam tiga tahun terkahir baru sekali mengunngkap  penyelundupan LSD ari Belanda Kejakarta oleh sindikat narkoba Hongkong.   Berbeda dengan narkoba lainnya, yang berbentuk pil dan serbuk, LSD berbentuk seperti kertas prangko.

Bentuk lembaran  berukuran 20 x 20 sentimeter. Setiap lembar LSD dibagi menjadi 160 kotak kecil.Setiap kotal kecil berukuran 0,5 x 0,5 cm, yang dapat memberikan efek halusinasi selama 8 jam.

Pencipta LSD pertama kali pada tahun 1938 oleh peneliti Swiss, ahli kimia Albert Hoffman. LSD awalnya dipakai sebagai obat terapi. LSD untuk perawatan para pencandu alkohol dan penyakit mental pada tahun 1950.

Berkembanglah pada tahun 1960, merambah ke jalanan. Fenomena counterculture sebuah fenomena gerakan anti kemapanan yang awalnya muncul di Amerika Serikat kemudian Inggris pada tahun 1967.

Media Inggris sudah memperingatkan akan bahaya LSD sejak sekitar 1966. Di Indonesia LSD adalah obat terlarang, dikategorikan sebagai narkoba golongan I.

Kembali kepada manusia yang sering menyalah gunakan LSD.  Kita semua sudah melihat bagaimana mengerikannya akibat dari pemakaian LSD, apalagi jika pemakai mengendarai mobil.  Oleh karena itu sebaiknya sebelum terlanjur menjadi pengguna, hindari semua pemakaian obat terlarang, bahkan menjauhi sama sekali.

Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang sehat jasmani, rohani serta intelegensia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun