Dokter pun langsung menanganinya namun apa daya. Dokter itu tak bisa banyak membantu sebab pada saat itu Dina sangat membutuhkan darah dalam jumlah cukup banyak. Pada saat itu stock darah yang dibutuhkan sedang kosong ternyata golongan darah yang dimiliki Fino pun sama dengan Dina. Dokter pun bertanya apakah Fino mau mendonorkan darahya untuk Dina. Fino pun menjawab " dok, beri Fino sedikit waktu untuk berfikir y?" Akhirnya dokter pun memberinya waktu. Setelah beberapa menit Fino pun menjawab dengan tegas bahwa ia mau mendonorkan darahnya untuk adiknya. Selanjutnya Fino pun diambil darahnya dan segera ditransfusikan ke Dina, syukurlah Dina pun dapat melewati masa kritisnya.
Namun setelah itu Fino pun bertanya kepada dokter itu,"dok, kapan saya mati?". Jadi Fino tidak tahu apa itu donor darah, yang ia tahu bahwa donor darah adalah memberikan semua darah yang ia miliki untuk adiknya dan lalu ia akan mati. Ini adalah cerita singkat yang mengajarkan kita bahwa seorang anak kecil saja mampu dengan cepat mengambil keputusan untuk mengorbankan nyawanya sendiri untuk adiknya. Apakah kita mampu berkorban seperti Fino?