Teruntuk, mas Roni
Yang selalu hadir dalam setiap harapku.
Salam Sayank dan kangen selalu.
Mas, Shelly minta maaf waktu kita terakhir ketemu saat mas menyampaikan semuanya aku meninggalkan mas sendiri begitu saja. Aku benar-benar tidak percaya dengan semua kenyataan ini. Semua terasa sulit aku pahami. Aku tidak menyalahkan mas Roni, justru sebaliknya aku senang mas mau berterus terang tentang semua ini.
Mas, perlu mas ketahui semua kenyataan ini tidak sedikitpun merubah atau mengurangi perasaanku, kasih dan sayangku terhadapmu. Aku menyayangi dan mencintaimu apa adanya dirimu. Bukan karena mas begini ataupun begitu. Seandainya kita memang di takdirkan untuk bersama, aku akan menerima semua apa adanya seperti mas mau menerimaku apa adanya diriku.
Mas, jangan sedih dan jangan meragu. Percaya dan yakinlah kamu tetap dihatiku satu. Biarlah waktu membawa semua ke masa dimana kita bersatu, bersama berpeluk dalam rindu.
Jujur saat ini hatiku resah, gelisah. Hanya kamu satu yang selalu terbayang dalam anganku. Ingin aku lupa namun bayangmu terus menghantui hariku.
Mas, Ingin aku maki dirimu Dengan luapan kebencian Benci sebenci bencinya Kucoba memakimu agar aku bisa melupakanmu Biar hilang rasa yang menyiksa ini Tapi aku tak bisa Senja terus berlalu seiring malam menjelma Kulalui dalam kesendirian Berteman kesunyian dan tiupan angin malam rembulan seakan iba melihatku seperti ini terang indah merekah, menjelma wajah kekasih dalam angan Mas, Terperangkap hatiku kini Kesepian adalah kawan sejati Tak minta walau dikasih Tetap disisi walau tak diminta Rindu dan gelisah semakin merajahi Lalui malam dalam dingin Sepi, dalam ekspresi keresahan Mas,
Sebesar gunung cintaku Sedalam samudera rinduku Jangan kau buat hati ini hancur tertimpa cintaku sendiri Jangan kau buat hatiku tenggelam mati dalam rinduku sendiri karena aku terlalu mempercayai cinta ini Jangan biarkan aku terpuruk karenanya. Mas,
I wanna be with you Together. You and Me nothing else.
Mas, biarlah kita bersabar menunggu hari. Aku akan setia menunggu waktu sampai kamu menjemputku. Dan bila saat itu tiba peluk dan dekap aku jangan kau lepas.
Peluk dan cium dariku,
Shellymu.
Penulis : Ghara xie Shellyanti No Peserta : 33