Islam semakin diharapkan tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktik dan konstruktif, serta mampu menyatakan diri sebagai pembawa kebaikan untuk semua, tanpa eksklusifisme komunal. Orang muslim harus secara otentik mengembangkan paham kemajemukan masyarakat (pluralisme sosial). Bergandengan dengan itu dituntut pula kesanggupan mengembangkan sikap-sikap saling menghargai antar sesama anggota masyarakat, dengan menghormati apa yang dianggap penting pada masing-masing orang dan kelompok. Nilai-nilai universal selalu ada dalam inti ajaran agama yang mempertemukan seluruh umat manusia. Nilai-nilai universal itu harus dikaitkan kepada kondisi-kondisi nyata ruang dan waktu agar memiliki kekuatan efektif dalam masyarakat, sebagai dasar etika sosial.