Di suatu masa tepatnya tahun 1818, Belanda membangun sebuah jembatan sepanjang 40 meter. yang melintas di atas Sungai Batang Agam. Yang menghubungkan pasar Payakumbuh dengan daerah Aie Tabik di Sumatera Barat.
Pemerintahan Belanda menyiksa orang-orang Indonsia sebagai pekerja. Jembatan itu dibangun dari susunan batu merah berbentuk setengah lingkaran. Konon katanyabatu-batu itu direkat dengan kapur yang dicampur semen tanpa menggunakan besi. Kemudian jembatan itu menjadi saksi sejarah perjuangan anak bangsa.
***
***
Terkisahlah cerita luka dari jembatan yang kokoh itu. Di sebuah desa, tepatnya daerah Limapuluh Kota. Desa nan indah, sejuk dan subur tanahnya. Bukit berbatu menjulang ke angkasa, simbol keindahan yang dikarunia Sang Maha Pencipta. Jauh sebelum negeri ini bernama Indonesia Raya. Hiduplah seorang anak laki-laki bernama Buyung yang baru berusia 10 Tahun.