Kembali pada hari selasa tanggal 7 Oktober 2014 kita disuguhi oleh beredarnya sprindik palsu.Kali ini yang menjadi sasaran dari sprindik palsu itu adalah Setya Novanto yang baru saja diangkat menjadi ketua DPR. Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang mengatasnamakan KPK ini adalah penetapan Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus PON Riau.Foto sprindik ini dikirim dari sebuah surat elektronik dengan alamat bambang.sukoco23@gmail.com pada Selasa (7/10) pagi.Dalam foto tidak terlihat jika surat itu dari KPK,karena tidak ada kop suratnya lazimnya sebuah surat yang dikeluarkan oleh sebuah instansi.
Sprindik itu juga mencantumkan empat nama penyidik yang tertera dalam surat itu.yaitu Endang Tarsa, Bambang Sukoco, Heri Muryanto dan Salmah.Setya Novanto dijerat dengan pasal 12 huruf e atau huruf b atau pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.Kemudian Sprindik itu ditanda tangani oleh Bambang Widjojanto pada 15 September 2014.
Kepastian sprindik yang beredar itu adalah palsu,setelah ada Jawaban KPK Soal Sprindik Setya Novanto.Setelah melihat sprindik yang beredar itu Bambang Widjojanto menyatakan jika sprindik itu adalah palsu dan bukan KPK yang mengeluarkannya."Setahu saya, KPK tidak pernah mengeluarkan Sprindik seperti itu," kata BW kepada Republika, Selasa (7/10/2014). Keterangan ini diperkuat oleh pernyataan juru bicara KPK Johan Budi lewat kompas.com dengan mengatakan : Sprindik Atas Nama Setya Novanto "Hoax".
Ketua KPK Abaraham Samad sebelumnya sempat kecewa dengan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR.Abraham Samad menginginkan orang yang menjadi Ketua DPR adalah orang yang bersih dan tidak pernah tersangkut dengan kasus korupsi.Sedangkan Setya Novanto sendiri sudah beberapa kali dipanggil oleh KPK terkait kasus korupsi yang menyebutkan namanya ikut terlibat. Namun sampai saat ini Setya Novanto berhasil lolos dari jeratan kasus korupsi. Setya Novanto selama ini dikenal cukup licin dan kebal dan nyaris tak tersentuh oleh KPK,walaupun sudah sering dipanggil oleh KPK.
Kasus sprindik palsu maupun sprindik bocor ditengah masyarakat ini bukan yang pertama kalinya.Sudah pernah ada 3 kasus sprindik yang beredar,Namun anehnya justru kemudian ternyata orang yang disebutkan dalam sprindik palsu atau hoax itu akhirnya memang ditetapkan oleh KPK sendiri menjadi tersangka.Walupun pada awalnya KPK juga bersitegang berdalih mengatakan sprindik itu tidak benar. Berikut kasus sprindik bocor maupun palsu yang pernah beredar.
1.Draft Sprindik Anas Urbaningrum
Sprindik atas nama Anas Urbaningrum sempat beredar luas,pada saat dia masih menjabat Ketua Umum Partai Demokrat.Dalam sprindik itu Anas urbaningrum dinyatakan menerima hadiah atau janji terkait proyek Hambalang.Bocornya sprindik ini mendapat perhatian luas dikalangan masyarakat luas.Sampai kemudian KPK harus membentuk komite etik untuk menyelidiki siapa yang membocorkan sprindik itu.Kemudian terbukti sekretaris Abraham Samad yang bernama Wiwin Suwandi.yang menyebarkannya,Wiwin akhirnya dipecat dari KPK dan Abraham Samad dinyatakan telah melakukan pelanggaran kode etik.
Tidak lama setelah itu akhirnya Anas Urbaningrum benar-benar ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.Sekarang ini kasus Anas sudah selesai disidang dengan hukuman 8 tahun penjara,dan sekarang Anas berusaha melakukan banding.
2.Sprindik Jero Wacik
Pada bulan September 2013 juga pernah beredar Sprindik atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.Sprindik itu menyebutkan Jero sebagai tersangka dalam kasus korupsi SKK Migas.Dalam sprindik itu juga terdapat tanda tangan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, stempel KPK. Sprindik atas nama Jero Wacik ini dikirimkan oleh akun email satgasmafiahukum@gmail.com. kepada wartawan.Kemudian Juru bicara KPK Johan Budi membantah jika KPK tidak pernah mengeluarkan Sprindik atas nama Jero Wacik.Johan Budi juga menjelaskan banyak kejanggalan dalam sprindik palsu yang beredar itu.
Pada akhirnya setahun kemudian KPK pada hari Rabu 3 September 2014,menetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik (JW) sebagai tersangka.Jero Wacik diduga melakukan tindak pidana korupsi pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013. Terbukti kemudian jadi tersangka benaran.
3.Sprindik Bupati bogor Rachmat Yasin
Sprindik atas nama Rachmat Yasin ini juga dikrimkan oleh Satgasmafiahukum@gmail.com. Rachmat Yasin disebutkan terkait kasus pemberian izin untuk pembangunan Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjung Sari, Jawa Barat.Lagi-lagi KPK bergegas membantah lewat jurubicara Johan Budi jika sprindik yang beredar luas dikalangan wartawan itu adalah palsu.KPK belum pernah mengeluarkan sprindik atas nama Rachmat Yasin.
Rachmat Yasin akhirnya benar-benar jadi tersangka KPK setelah tertangkap tangan dalam sebuah Operasi pada 7 Mei 2013..terkait dugaan suap alih fungsi lahan rancangan umum tata ruang (RUTR).Walaupun sempat selamat pada awal sprindik palsu yang beredar,tetapi kemudian Rachmat Yasin mendaptkan dirinya benar-benar menjadi tersangka.
Sprindik palsu yang beredar pada awalnya ini sebenarnya sudah menjadi peringatan,jika orang yang disebutkan dalam sprindik itu pada akhirnya akan benar-benar menjadi tersangka.Dengan beredarnya sprindik palsu Setya Novanto ini,apakah nasib Setya Novanto akan mengikuti jejak Anas Urbaningrum,Jero Wacik dan Rachmat Yasin.Ini merupakan permulaan awal yang akan membongkar jejak rekam Setya Novanto pada banyak kasus korupsi yang menyebut namanya,namun sampai sekarang masih tetap lolos dari perangkap.Bisa jadi sprindik yang beredar ini sebagai pemberi petunjuk jika orang yang disebutkan dalam sprindik itu memang sudah saatnya menjadi tersangka,karena sudah banyak sekali bukti keterlibatannya,walaupun belum bisa dibuktikan.
Beredarnya sprindik palsu ini untuk kesekian kalinya,membuktikan adanya bentuk tekanan yang kuat dari masyarakat pada KPK untuk segera membuktikan jika orang yang disebutkan namanya dalam sprindik itu,segera untuk dieksekusi menjadi tersangka,karena selama ini nama Setya Novanto sudah sering dikaitkan dengan kasus sejumlah korupsi.
Sprindik palsu ini akan pertanda jika Setya Novanto akan segera mengikuti jejak Anas Urbaningrum,Jero Wacik dan Rachmat Yasin! Mari kita tunggu waktu dan bukti akan berbicara dikemudian harinya.