Aku tidak tahu mengapa aku selalu mematuhi perintahmu untuk menanam bunga melati di dataran tinggi belakang rumah, menyiraminya tiap hari, dan menjaganya dari gangguan serangga dan kumbang-kumbang liar. Sementara aku begitu benci aroma melati. Apalagi harus merawatnya. Tapi, entah mengapa aku tidak bisa menolak perintahmu. Seolah kata-katamu adalah firman Tuhan yang jika tidak dilaksanakan aku akan merasa berdosa.