Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sunyi yang Terlewati

29 November 2012   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:28 130 1

Langkah demi langkah terus kulewati, menapaki batu terjal menuju bukit yang tinggi menjulang, rasa haus, lapar, dentingan air mata, menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidupku. Aku bingung mengapa harus seperti ini, sementara sesuatu yang ku emban begitu berat, meski hal itu bukanlah suatu problem mendasar yang harus ku selesaikan. Betapa rasa nyeri dan pilu itu tidak pernah lepas dalam dadaku, bahkan rasa itu telah menjadi nikmat yang tiada tara, dan terus menari dikalbuku! Betapa aneh diriku ini tentang cinta, luka, dan air mata. Tuhan…..aku terus terang pada-Mu, selama ini aku tidak pernah merasakan hubungan cinta dengan siapapun makhluk ciptaan-Mu, kecuali cinta dan kasih sayang ibu yang terus mengalir kedalam darah dan jiwaku. Mengapa ini terjadi? Apa keinginan-Mu?.bukan aku tak ingin akan hal itu, sebagai manusia biasa, ku sangat ingin mengutarakan isi hati pada jodohku, tapi…..tapi siapa dia? Hanya Engkau yang tahu?.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun