Perjalanan dari Semarang ke desaku cukup melelahkan. Tiga jam setengah lebih harus berkutat dalam bus. Maklum saya merantau, mencari secercah ilmu dan pengalaman. Hampir tigs bulan saya tak bertemu keluarga, bentuk, rupa, seperti apa pun tak tahu selama itu. Hanya bising suara saja. Oh teknologi kan sudah canggih. Ah tetap saja teknologi hanyalah teknologi. Teknologi yang TOP sekalipun tak ada yang dapat mengobati rasa rinduku. Sepanjang perjalanan saya tidur, E… saat terbangun ada pengamen yang yang menyanyikan sebuah lagu berjudul TOP. “Yang ini Top, Top, Top. Sekali lagi Top. Oh penumpangnya Top,” cuplikan lagunya.