Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Amburadulnya Manajemen Peternakan di Indonesia

19 Agustus 2015   19:47 Diperbarui: 19 Agustus 2015   19:47 659 13
Ketika penulis memperhatikan acara di TV-One (ILC=Indonesia Lawyer Club) 18/8/2015 malam, yang membahas tentang Mafia Peternakan di Indonesia, masing-masing pihak baik dari Pemerintah, beberapa asosiasi Peternakan dan asosiasi Perdagangan memperlihatkan amburadulnya data serta tujuan organisasi asosiasi yang ada. Sehingga, tidak satupun yang hadir pada acara ILC tersebut yang mampu mengarahkan pihak mana yang sebenarnya melakukan pendiktean terjadinya kemahalan harga daging sapi di konsumen Indonesia. Disinyalir adanya tekanan dan permainan pihak Negara Australia atas mahalnya harga daging sapi di Indonesia. Dimanakah kedaulatan pagan bangsa Indonesia ? Bahkan terbuka informasi pada ILC, bahwa ada sensus peternakan yang telah menghabiskan dana ±Rp. 2 T, akan tetapi data sensus yang didapat adalah salah dan telah diakui oleh Menteri Pertanian Suswono ketika itu (Bahan untuk para penegak hukum). Bayangkan saja, harga daging sapi di Indonesia termasuk harga yang paling mahal diseluruh dunia dan telah mempermalukan Indonesia dimata masyarakat dunia karena tidak mampu mengelola peternakan sapi. Sebenarnya tidak ada yang susah dan rumit dalam pengembang tumbuhkan peternakan sapi di Indonesia. Alam Indonesia adalah alam yang sangat mendukung atas kemampuan kemandirian serta kemampuan swasembada yang sangat efisien untuk peternakan sapi. Karena salah manajemen dan salah urus dari Pemerintah cq. Kementerian Pertanian RI, maka permasalahan mahalnya harga daging sapi dan daging ayam selalu terjadi di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun