Kita semua heran, mengapa pola kepemimpinan Jokowi tidak bisa keluar dari pola kepemimpinan SBY.
Bedanya Jokowi hanya ada budaya blusukan. Coba saja perhatikan ketika Jokowi merencanakan tentang kenaikan harga BBM bersubsidi polanya sama saja dengan SBY berupa ucapan
"subsidi yang selama ini dinikmati oleh para pemilik kendaraan bermotor, akan dialihkan kepada penambahan modal para pelaku usaha mikro di pedesaan, selanjutnya pemerintah akan memberikan subsidi perbenihan, pupuk serta pestisida untuk petani dan kepada para nelayan pemerintah akan memberikan bantuan pembelian mesin kapal bagi para nelayan." Selanjutnya adalagi pernyataan "
Kenaikan BBM merupakan keputusan terbaik pemerintah untuk rakyat dan merupakan solusi menyelamatkan perekonomian Indonesia". Kalimat ini adalah kalimat-kalimat manis beracun yang selalu bertentangan dengan kenyataan yang akan dialami sebagian besar rakyat Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL