Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Rabun Dekat

15 April 2021   22:38 Diperbarui: 15 April 2021   23:12 151 6
Ia adalah riuh yang melata, bagai dedaunan yang mengikuti arah angin
Ia juga gelombang yang hanya memadu arah angin

Ia adalah guru, namun juga murid
Ia tergeletak, pun juga berdiri
Menyapa dedaunan yang menertawakannya

Tetapi mata memandang hanya sebatas jarak pandangnya
Hati menyelam siapa yang tahu
Hanya Tuhannya
Lalu tertidur, kenyang

Ketika bangun melata lagi
Begitulah ia

2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun