PT Laskar Diponegoro harus menggelar RUPS dan itu yang harus di hormati oleh kedua belah pihak. Kasus itu bukan masalah PSSI atau LPIS tetapi banyak oknum menuduh bahwa LPIS berpihak pada Ancora, Dan melakukan penggiringan opini seakan akan LPIS lah yang harus bertanggung jawab atas semua masalah ini. padahal Novel Bakrie lah sudah terus terang mengundang " Investor masuk" berarti Ancora memasuki capital, ini yang harus di sadari. dan di sini Ancora pemilik Modal. Tetapi kenapa banyak banget oknum bego yang selalu update status di jejaringan sosial " Love PSIS HATE Ancora". Supporters sok tau masalah internal club!.
Kalau Novel Bakrie tidak puas kenapa tidak menuntut ke PN semarang?. Novel Bakrie harus selesaikan dispute-nya via PN semarang, la wong dia sendiri yang melakukan transaksi kok LPIS yang di amuk!!??? " Tepok Jidat degh:P".
Jadi kesimpulannya yang bikin rusak itu pengurus klub, kalau ga di politisir, di bikin tidak efisien. atau pengurus di geser dengan pengurus baru yang lebih mampu, terus merecoki, mengganggu, agitasi dan akhirnya mengerahkan massa untuk black Campaign.
Yang berantem ini antara pemegang saham kok liga di bawa, ga lucu babar blass iki, mbok sing sadar nan legowo.Seharusnya Novel Bakrie itu ga bisa obyektif dan berkepala dingin, seharusnya dia bekerja keras untuk klub dan memajukan sepak bola nasional. Pemda dan pemerintah bikin insfrastruktur.
Dan lagi masalah pelatih kepala, Lpis juga kirim surat nomartif.
1. LPIS masih mengakui Edy Paryono sbg pelatih kepala yang sah sebagaimana pendaftaran PSIS di awal.
2. Lpis tidak akan mengijinkan pelatih kepala lain untuk duduk di bench dalam pertandingan resmi.
3. Kondisi bisa berubah jika ada pelatih kepala baru yang di daftarkan ke LPIS melalui mekanisme pencabutan pelatih kepala yang lama.
Sadar diri dung, masa masih ngata2in LPIS plin plan dan kayak sempak, hoeekkkk.
Supporters Bloon tutup muka mu pake sempak :D