Karena kalian seperti banci memimpin negeri kami.
Kalian serakah seolah seolah bangsa ini milik sendiri.
Segala yang ada didalam kandungan ibu pertiwi kalian korupsi,kalian menipu daya kami.
Dewan yang dipilih dalam kontes perhelatan terhormat.
Ternyata kehadiran kalian bukan membuat bangsa ini sehat.
Bangsa ini sekarat......karena kalian dipilih hanya untuk menjadi penjilat.
Anak negeri gundah,gundah karena bangsa yang dicintainya dipenuhi penghianat.
Hanya sekedar mencari untuk menghidupi sendiri....kami harus berimigrasi.
Rupanya memang negeri sendiri hanya dipenuhi pejabat pengumbar janji.
Tak ada jalan lain memang......menjadi TKI adalah harapan penuh mimpi.
Mimpi ingin hidup layak,tercukupi dinegeri sendiri.
Pemangku kebijakan yang tidak tahu diri,hanya bisa mengkebiri anak negeri.
Apa kalian dibentuk hanya untuk jadi tukang pungli?.....
Katanya badan perlindungan untuk menaungi kepentingan TKI.
Tetapi kenapa kalian perlakukan kami,seolah kalian tidak punya harga diri.
Menteri yang hanya gagah dan selalu memasukan tangan dijas sapari.
Hanya itukah yang anda janjikan dulu pada kami?.....
Asuransi yang kami andil dalam membayar Premi.
Kenapa begitu kami butuh seolah kalian tidak mengerti.
KTLN.....yang katanya wajib dimiliki oleh TKI.
Hanya dijadikan ladang baru untuk merubah gaya pemerasan terhadap kami.
Kami tahu kalian berakal....tetapi kenapa akal penyamun yang kalian gunakan untuk memeras kami.
Dengan mudah kalian memutar balikan aturan ....KTLN dijadikan ladang pemerasan.
TKI.......TKI bukan koruptor, yang hidup dan makan dari uang kotor.
TKI.......TKI juga bukan dewan yang selalu dengan sesuka hati jalan jalan alasan kunjungan.
TKI hanya ingin dipahami,diayomi,dilindungi dengan keadilan.
Kenapa selalu kami yang kalian mintai setoran,....alasan untuk kas kantor.
Semangatnya begitu besar walau PAP saja diwakilkan karena kami buta hurup.
Cita-citanya untuk terus mencari penghasilan layak tak pernah redup.
Sekokoh batu karang,dengan cahaya yang selalu terang mengembang
Tersungging senyum dibibir penuh harap bukan bayang-bayang.
Kami tidak berpendidikan Pak.......SD saja kami tak lulus
Mengadu kemanapun kami tak tau,apalagi agensi kami tidak ngurus
KBRI,perwakilan kebanggaan kami hanya mengurusi wisatawan
KBRI seolah tidak mengakui kami ada,padahal kami sangat membutuhkan
Teman kami tulang rusuknya patah terjatuh saat berlari.
Berlari teman kami dan jatuh,karena takut dijadikan pemuas nafsu birahi.
Kami datang mengadu keKBRI, kami dianggap orang jalanan
Seolah keberadaan kami tidak diperlukan.
Teman kami 12 bulan gajinya tidak dibayar,bahkan kami masih disuruh kerja dengan waktu tidak beraturan.
Teman kami mati,mati karena disiksa,disetrika,dipaksa dikala sakit melanda.
Teman kami bercerita tentang laporannya keKBRI...malah disuruh kabur.
Menambah pengalaman kami bahwa TKI memang merana,semua mimpinya hancur terkubur.
Wanita TKI.....semangatnya besar,meninggalkan kampung halaman dengan segenggam mimpi.
Senyum bahagia terpancar meniringi kepergiannya,meninggalkan kampung halaman tanpa keluh kesah.
Dengan berjalannya waktu...terdengar kabar bahwa TKI meninggal dunia sebelum mimpinya terwujud.
Kepergiannya yang dulu diiringi tangis harapan.................................................
Dirumahnya yang belum terenopasi itu,rumah kusam yang dulu ditinggalkan,kini dibanjiri air mata perpisahan selamanya.
Selamat jalan sodaraku...................
Selamat jalan menuju keharibaan abadi dipangkuan Illahi.
Walau kedatanganmu disambut karangan bunga bela sungkawa....akan kami kenang
Biarlah dukamu kami lanjutkan,perjungan mencari keadilan yang kau belum dapatkan
Biarlah kekejaman pemangku kebijakn akan kami hadapi dengan lantang.
Semoga disana kamu tersenyum melihat kemunafikan yang dipertontonkan.
Tangisan tak penah berhenti menimpa penderitaan TKI.
Terpancunglah teman kami TKI,Karena menjaga harga diri amanah suami.
Penyiksaan yang kerap melanda menjadi sarapan dan makanan kami.
Kami tahu pejabat kami tak tinggal diam.....Pejabat kami bekerja dikala duka telah melanda.
Kami tahu DPR berkoar-koar mengutuk segala bentuk perbudakan yang menimpa TKI.
DPR duduk berdiskusi...karena sebatas mencari muka agar terliht rakyat sedang bekerja.
Kami tahu Menteri dan BNP2TKI menaungi,mengayomi dan melindungi kami.
Menteri dan BNP2TKI duduk berdiskusi bagai mana sistim pungli dan pemerasan berjalan rapi seolah bentuk simpati.
Wanita TKI.....semangatnya begitu besar mengejar mimpi walau kadang tak pasti.
Senyum bahagia sudah terpancar,semenjak awal meninggalkan kampung halaman.
Waktupun terus berjalan,tiba saatnya dengan bangga penuh kesuksesan kamipun pulang.
Pulang Kenegara Indonesia tercinta,negara yang menjadikan kami tumbuh dewasa.
Dua tahun kami terisolasi,terkunci membuat kami merasa bebas dan bahagia bisa kembali berjumpa keluarga.
Delapan jam kami diperjalanan,diangkasa tinggi setinggi anganku saat ini .
Keluar masuk diotakku pikiran betapa kami ingin segera sampai
Anganku tertuju pada harapan yang telah terwujud walau hanya bisa layak hidup.
Tersentak lamunku mendengar pesawat akan landing dibandara tercinta.
Bahagia,bangga seketika sirna berubah rasa takut melanda melihat bandara kita.
Kami diisolasi,didiskriminasi,pelayanan buat kami seolah kami tahanan yang kembali dari pelarian
Sekujur tubuh kami sigeledah seolah kami mafia yang mengelapkan uang negara
Paspor kami diperiksa disetiap pos..seolah kami terlibat pencucian uang
Terpampang spanduk"SELAMAT DATANG PAHLAWAN DEVISA'
Tidak membuat kami bangga kalau hanya sebuah retorika.
Terbaca tulisan"KATAKAN TIDAK PADA PUNGLI'
Tidak membuat kami aman kalau kami dituduh melanggar aturan.
Inikah pelayanan dan perlindungan yang kalian janjikan?.....................
Negara dagelan akan terus kalian mainkan sampai kalian mendapat azab Tuhan.
Negara penuh aturan akan kalian puja,sampai kalaian sadar bahwa kalian adalah manusia.
TKI hanya ladang tempat kalian mencari uang tambahan.
Karena korupsi yang kalian lakukan belum cukup untuk tujuh turunan.
Biarlah...Kebahagiaan tak pernah abadi berkubang pada TKI.
Biarlah.....Tangis kesedihan akan menjadi lautan air mata untuk menebus dosa-dosa TKI
Hanya Tuhan Allah Azzawajalla yang akan merubah penderitaan TKI menjadi bahagia nanti
Majulah TKIku...Tanpa kalian negaramu tidak semarak dengan pungli dan diskriminasi.