Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Berkah Sebuah Ketakwaan

9 Agustus 2012   11:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:02 180 0
Ada seorang pemuda yang bertakwa,tetapi dia sangat lugu.Suatu ketika dia belajar pada seorang syaikh.setelah lama menuntut ilmu,Sang Syaikh menasehati dia dan teman-temannya"kalian tidak boleh menjadi beban orang lain.Sesungguhnya,seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta,tak ada kebaikan dalam dirinya"pesan sang syaikh pada murid-muridnya termasuk pada pemuda lugu tadi"pergilah kalian semua dan bekerjalah  dengan pekerjaan ayah kalian masing- masing,Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut"lanjut syaikh .

Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya:"Ibu,....apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?"sambil bergetar ibunya menjawab:"Ayahmu sudah meninggal nak,apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?"jawab ibunya. Sipemuda ini terus memaksa agar diberitahu,tetapi  siibu selalu mengelak.Namun akhirnya siibu terpaksa angkat bicara juga,dengan nada jengkel ibunya berkata:"Ayahmu itu dulu seorang pencuri!". Pemuda itu berkata:"Guruku memerintahkan kami  murid-muridnya untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan  kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut"....Ibunya  menyela:"Hai,apakah dalam pekerjaan  mencuri itu ada ketakwaan?''kemudian anaknya yang begitu polos  menjawab:"Ya, begitulah kata guruku.''Lalu dia pergi bertanya pada orang-orang dan belajar bagaimana  para pencuri itumelakukan aksinya.

Sekarang dia mengetahui teknik mencuri.''Inilah saatnya beraksi"ucap pemuda lugu tadi.Dia menyiapakan  alat-alat mencuri,kemudian sholat  isya,dan menunggu sampai semua orang tidur.Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya,seperti perintah sang guru(syaikh).Dimulailah  dengan rumah tetangganya saat hendak masuk kedalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar bertakwa.Padahal menggannggu tetangga  tidaklah termasuk takwa.Ia lalu melewati rumah lain,dia berbisik pada dirinya:"Ini rumah anak yatim,dan Allah  memperingatkan agar jangan memakan harta anak yati".Dia terus berjalan dan akhirnya tiba dirumah pedagang kaya yang tidak ada penjaganya.Orang-orang sudah pada tahu bahwa pedagang ini memiliki harta banyak yang melebihi kebutuhannya.''Ha,..disini".Gumamnya.Pemuda tadi memulai aksinya,dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang telah disiapkannya.Setelah berhasil masuk rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya,dia berkeliling didalam rumah sampai menemukan tempat  penyimpanan harta.Dia membuka kotak,didapatinya emas,perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak.Dia tergoda untuk mengambilnya.Lalu dia berkata"Eh,...jangan syaikh berpesan agar aku selalu bertakwa,barang kali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya"dalam hatinya terus berkata-kata dan ingat pesan gurunya."Kalau begitu sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu".Kata pemuda itu dalam hatinya.

Dia mengambil buku-buku catatan disitu dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya.Sambil membuka lembaran buku-buku itu, dia menghitung dia memang pandai berhitung dan pengalaman dalam pembukuan.Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya.Kemudian dia pisahkan harta yang akan dizakatkan.Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam,saat menoleh dia lihat pajar telah menyingsing.Dia berkata sendiri."Ingat takwa kepada Allah!kau harus sholat subuh dulu!".Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah lalu dia berwudhu dan sholat sunah .Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun,dilihatnya dengan  penuh keheranan,ada lentera kecil yang menyala dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada  orang yang melakukan sholat.Istrinya pada suaminya"Apa ini?''...."Demi Allah,aku juga tidak tahu."Jawab suaminya....Lalu dia menghampiri pencuri itu:"Kurang ajar,siapa kau dan ada apa ini?''Sipencuri itu berkata:"Sholat dulu,baru bicara,ayo ambil wudhu lalu sholat bersama-sama,tuan rumahlah yang berhak menjadi imam".

Karena takut sipencuri itu membawa senjata akhirnya tuan rumah itu menuruti kehendak pencuri.''..Tetapi bagaimana pencuriko sempat sholat segala".dalam hati tuan rumah itu penasaran.Setelah selesai sholat tuan rumah itu bertanya"....Sekarang,coba ceritakan siapa kau dan apa urusannya?''....Pemuda lugu menjawab."Saya pencuri."...Lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatan hartaku itu?"Tanya pemilik rumah itu,..."Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun".Jawab sipencuri itu sambil menunjukan hasilnya pencuri tadi melanjutkan bicaranya"..Sekarang aku sudah menghitungnya dan sudah aku pisahkan agar kau memberikan pada yang membutuhkannya seperti saya  ini".

Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan.Lalu tuan rumah melanjutkan pertanyaannya".Hai,...ada apadenganmu sebenarnya,apa kau gila?.''Mulailah sipencuri itu bercerita dari awal sampai selesai yang telah dipesankan oleh gurunya dulu.Dan setelah tuan rumah itu mendengarkan ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaian dalam menghitung, kejujuran kata-katanya dan mengetahui  manfaat zakat.lalu tuan rumah itu menemui istrinya yang ketakuat.kebetulan mereka juga dikarunia seorang putri.Setelah keduanya berbicara,tuan rumah itu kembalai menemui  sipencuri,kemudian berkata."Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan putriku,aku angkat engkau menjadi sekertarisku dan juru hitungku,kau boleh tinggal disini bersama ibumudirumah ini,kau kujadikan mitra bisnisku".Lalu sipencuri itu menajwab."Aku setuju".Dipagi itu juga sang tuan rumah memanggil para saksi untuk akad nikah putrinya.

Inilah kisah seorang yang takwa dan penuh dengan kejujuran dan keadilan..kisah ini diambil dari buku yang berjudul"Man Taraka Syai'an Lillah Awwadhahullah Khairan Minhu.Semoga menjadi manfaat terimakasih wasalam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun