Ibu …
Aku ada karena mu
Aku mengenal dunia karena mu
Dari dalam kandungan engkau telah merawatku
Agar kelak aku selamat dan sehat saat dilahirkan
Setelah lahir didunia kamu tak berhenti menyapihku
Rengekan dan tangisku membangunkan tidurmu dipenghujung malam
Sungguh besar pengorbananmu …
Ibu …
Masih terngiang dalam telingaku pesan – pesanmu waktu kecilku
“Nak, rajin belajar ya agar kelak tak seperti orang tua mu ..hanya bisa jadi petani”
Pesan yang terus ku ingat dan ku patrikan dalam sanubari
Ibu …
Meski pendidikanmu taksetinggi para menteri
Tak sehebat Kartini
Tapi bagi ku kamulah yang terhormat
Kamulah pahlawan dalam hidupku
Tak ada yang bisa menggantikanmu
Ibu …
Maafkan anakmu sering durhaka kepadamu
sembilan bulan menghisap darahmu
berdiri sulit, dudukpun susah
lahir bersimbah darahmu
Ibu …
dua tahun aku menghisab air susu mu
Belasan tahun menguras keringatmu
Tenagamu …
Kini sekarang kamu makin renta
Termakan oleh waktu dan usia
Ibu ..
Berapa banyak kata telah mengiris hatimu
Berapa banyak sorot mata ku yang menghujam melukaimu
Berapa kali aku memalingkan wajah yang ketus kepadamu
Berapa kali aku menghardik dan mendustaimu
Padahal surga ada ditelapak kakimu
Air susumukubalas dengan air tuba
Durhaka kepada mu didahulukan siksanya didunia ini
Ibu …
Terkadang karena aku dirimu jadi berlumur dosa
Agar aku bisa makan
Agar aku bisa punya sepatu
Agar aku dihargai oleh teman –teman ku
Agar aku tidak dihina
Membanting tulang memeras keringatmu
Membuat mu kadang mengabaikan sujud kepada-NYA
Maafkan aku ibu …
Ibu …
Kini aku telah dewasa
Pesanmu selalu di dada ku
Agar kelak aku bisa membuktikannya kepadamu
Ibu …
Maafkan anakmu ini
Tak bisa bersimpuh di kakimu
Pada hari ibu ini
Ibu …
Bersimpuh di kakimu tak hanya hari ini dan esok
tapi bisa selamanya sepanjang hayat dikandung badan
aku dan kamu.
Ibu...
pengorbananmu tak akan pernah ku lupakan dan terbalaskan
Selamat Hari Ibu
[caption id="attachment_151231" align="aligncenter" width="636" caption="Anak dan Ibu/image By vavai.com"][/caption]