DalamĀ raga ada jiwa yang khusuk
Sunyi ....
Senyap ....
Keheningan melempar orbit-orbit bintang yang dikirim cuaca
Usang, berbau angin kelemahan manusia
Ayat-ayat suci membentak kegelapan
Ibadahku mengurai seribu purnama dalam sujudku
Nadi-nadi kutahan berdetak
Darahku mendidih pada keambisian manusia
Isak laraku mengurai satu sesal
Hingga lentera menahan tangisku
Hingga menggelegar jeritku
Bulan berkedip, menggoda
Menarik tiap sudut rasa
Sayup-sayup terdengar bisikan kata-kata mesra
Kalam itu bersumber dari firmanNya
BulirĀ bening jatuh saat kurenungi sunyi
Kubaca keheningan dalam pertapaanku
Sunyi melangkah panjang
Seabad sajadahku tak memberi alur
Jiwa yang tersungkur dalam penyesalan panjang
Jiwa yang menghiba atas dosa yang tercipta
Seperti menyibak potret almanak
Bersama tangis yang terisak
Tapi, kini ...
Alam tersenyum simpul
Ada lautan di hatiku
Untuk kesekian kalinya aku bernyala oleh kesendirianku
Hingga mereka menyujudi
Menguatkan hati agar tak terberai.