Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Pengamen Malam yang Tersisa

19 Mei 2014   07:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 35 0
Deru mesin bis kota di terminal Bungurasih tampak begitu memecah gendang telinga dan di tambah suara teriakan kernet bis yang membawa nuansa malam itu seakan tidak sakral lagi bagi kebanyakan masyarakat kota besar, seperti Surabaya. Kota yang hampir bisa dikatakan tak pernah mati dari aktivitas, dari mulai lapisan bawah sampai atas, tidak terlihat sekat untuk meramaikan kondisi kota ini di malam hari. Jam ditangan saya sudah menunjukan pukul 23:30 WIB.

Dari 3 bis kota yang sedang berjajar, saya memandang anak kecil atau kurang lebih setingkt SD (krng lbh usia 11 tahun) berdiri tepat di depan bis.  Perwakan yang mungil sambil membawa kentrung (gitar kecil) lalu di petiknya pelan-pelan untuk mengatur nada kentrung tersebut. “Balikin..ooh..ohh..balikin kebebasan kayak dulu lagi”, ternyata itu bocah sedang asyik “check sound” lagu balikin dari Slank yang akan dibawakan untuk menghibur sekaligus mencari rupiah di atas bis. Itulah Pengamen malam yang masih tersisa di tengah hiruk-pikuk penumpang bis kota.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun