“Mungkin saja akalku setipis rambut, hatiku tak sekuat besi, namun langkahku berjuang dijalan Allah laksana gunung yang berdiri kokoh. Allah tak pernah menyuruh kita membela-Nya, tapi Allah sayang dan cinta akan hamba yang menegakkan agama dan syariat-Nya, berjuang dijalan-Nya serta memuliakan-Nya. Ketika Allah telah berucap “Kun”, maka lumpur hitam-pun dapat menjelma menjadi mujahidin-mujahidin penegak risalah Allah,”