Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jamu Tolak Malas

21 Mei 2010   00:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:04 72 0
Saya pernah memiliki kesempatan untuk tahu lebih dalam tentang dunia minuman tradisional. Jamu adalah resep tradisional Indonesia yang sampai saat ini dinikmati oleh warga. Bahan-bahan asli yang menjadi campuran resep jamu ini yang menjadikan produk ini bertahan lama. Ada yang sungguh-sungguh merasakan khasiat jamu ini namun saya memperhatikan banyak orang yang sembuh karena kekuatan sugesti dari jamu ini. Biasanya orang-orang akan menggunakan jenis produk jamu yang sama bila dia merasakan dampak khasiat produk tersebut. Pengulangan ini menjadikan dia tanpa sadar memiliki pola hidup setiap hari. Rasanya ada yang kurang kalo tidak menikmati jenis jamu ini. Misalnya saja seseorang yang memiliki mobilitas tinggi dalam pekerjaannya, saat dia menikmati jamu dengan khasiat “anti lelah” maka dia akan terus menggunakannya karena terbukti jamu ini menurut dia berkhasiat lepas dari kebenaran khasiat atau hanya sugesti yang dia rasakan.
Dalam kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk merenungkan sebuah hal penting. Seringkali kita menjadi kurang berinisiatif dalam melakukan berbagai hal bukan karena sakit atau lemahnya kondisi tubuh. Inilah saatnya kita minum “jamu tolak malas”. Kita perlu asupan energi yang membuat kita bergaiah lagi. Apa yang bisa membuat kita bersemangat pada masa-masa lampau akan membuat kita kembali bersemangat. Mungkin saja saat kita melakukan hobby-hobby ringan kita, kita kembali seperti disuntik obat kuat. Lakukan saja hal ini seperti memancing, main game, menonton film, bermain musik, olahraga, atau sekedar mengotak-atik alat elektronik. Saya sendiri lebih menyukai untuk membaca kitab suci dan buku-buku yang muatan intinya adalah pengembangan diri. Bagi saya, buku-buku ini adalah jamu yang manjur untuk memulihkan stamina saya. Setiap orang mungkin saja memiliki jenis “jamu” yang berbeda. Ini bukan masalah karena setiap orang memiliki gaya yang berbeda. Bagaimana kondisi Anda saat ini?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun