Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Malangnya Nasib Pasar Tradisional

17 Mei 2013   00:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:27 194 0
Cobalah, sesekali anda masuk ke dalam Pasar Tradisional, jika memang anda jarang atau bahkan belum pernah memasukinya. Mungkin saja, Pasar tradisional yang anda masuki begitu parah dan memprihatinkan kondisinya, baik sarana maupun prasarananya atau bahkan keamanan dan kenyamanan bagi penjual maupun pembeli hampir tak ada. Biasanya sebagian besar pasar tradisional memiliki permasalahan seperti berikut; jalan rusak yang berlubang dan berkubang air dimana-mana, akses pengunjung menuju pasar terganggu karena hal itu, kemudian ketika kita mulai memasuki lorong-lorong pasar, kekumuhan terlihat. Lorong yang, mungkin, hanya cukup untuk satu orang saja, bila berpapasan harus ada yang mengalah atau saling mengalah untuk memiringkan badan. Lorong yang dipenuhi dengan barang dagangan dan lapak-lapak serta sampah-sampah berserakan bahkan menumpuk. Lalu, jika anda menengok ke atas sambil menengadahkan wajah dan kepala, maka akan terlihatlah kabel-kabel lampu penerangan saling sengkarut tak teratur. Apa yang terjadi jika terjadi korsleting, kita bersama sudah sering mendengar kabarnya di berbagai media bukan? Ya, "kebakaran' akibat korsleting arus listrik. Pertanyaan mendasar yang harus dikemukakan adalah mengapa pasar tradisional, yang merupakan tempat begitu banyak warga negara kita mencari bagi keberlangsungan (ke)hidup(an) mereka, tak pernah diperhatikan secara serius oleh pemerintah di berbagai tingkatan mulai dari pusat sampai daerah melalui desain kebijakan yang melindungi, memberdayakan, dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi mereka dan para pembeli yang datang? Jawabannya hampir dapat dipastikan, adalah karena sistem ekonomi kita yang sudah sangat tidak berdasar kepada "ekonomi kerakyatan" dan "Pancasila".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun