Saya dulu adalah salah satu dari kaum pekerja ibu kota yang setiap hari menatap layar komputer, melihat dinding beton, berada di tengah kerumunan manusia, terjebak banjir dan kemacetan yang makin hari makin menggila di Jakarta. Selama sepuluh tahun lebih saya menjalani rutinitas itu sampai saat pandemi, saya memutuskan untuk memutus rantai pola hidup yang toksik ini.Â
KEMBALI KE ARTIKEL