Sebetulnya yang menjadi masalah bukanlah daging ayam atau ikan tersebut, tetapi cara pengolahannya. Apakah terlalu sering kita mengonsumsi ayam atau ikan dengan cara digoreng?
Dampak buruk terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng ternyata tidak cuma pada berat badan. Menurut studi ilmiah yang dilaksanakan The BMJ, kebiasaan mengonsumsi makanan digoreng berkaitan dengan risiko lebih tinggi mengalami kematian akibat gangguan kesehatan pada jantung, terutama pada para perempuan yang sudah memasuki masa menopause.
 Melalui studi ini, diketahui bahwa konsumsi tinggi makanan seperti ayam goreng dan ikan atau kerang goreng memiliki dampak negatif bagi kesehatan karena risiko kematian akibat serangan jantung juga turut naik. Mereka yang patut waspada terutama adalah para wanita yang berusia 50 sampai 65 tahun.
Untuk menekan risiko kematian akibat gangguan kardiovaskuler, membatasi konsumsi ayam dan ikan goreng serta makanan lain yang digoreng sangatlah dianjurkan.
Tidak cuma sakit jantung, mereka yang gemar mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng juga berisiko untuk menderita diabetes tipe 2, yang sudah menjadi 'wabah dunia'.
Sebelumnya, perdebatan masih berkecamuk untuk memastikan apakah benar makanan yang digoreng berdampak buruk bagi kesehatan. Dengan dilakukannya studi ini, dipastikan memang ada kaitan antara konsumsi tinggi makanan yang digoreng dengan risiko seseorang mengidap sakit jantung dan diabetes tipe 2, yang makin meluas beberapa dekade belakangan ini.Â