Beberapa laki-laki tergopoh-gopoh membawa Teuku Umar yang berlumuran darah ke bale-bale. Tak lama kemudian Cut Nyak Dhien datang diantar beberapa prajurit yang diperintahkan sendiri oleh Teuku Umar, sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Di hadapan Cut Nyak Dhien, Teuku Umar yang sedang sekarat bertanya untuk terakhir kalinya. 'apakah adinda bersedia menjadi istriku, meskipun aku syahid?". Cut Nyak yang tak tega melihat kondisi Teuku Umar, menggangguk mengiyakan, disaksikan oleh banyak orang laki dan perempuan.