Bentang air itu begitu luas dan deras. Dulu di pinggiran alur yang berliuk seperti naga raksasa itu banyak sekali di temukan "Lampung' sebutan lain untuk kedai terapung. Orang hilir mudik dengan sampan dan perahu berinteraksi dengan singgah sejenak menyeruput kopi hitam pahit penghilang penat. Bahkan "ishoma" juga rutin di lakukan di sepanjang sungai itu.