Pada malam harinya, sekira pukul sembilan malam saya telah kembali ke hotel. Mandi untuk kemudian tidur.
Sedang asik-asiknya tidur, tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Saya pun bergegas ke pintu untuk membukanya. Saya mengira teman saya yang menekan bel. Barangkali ada keperluan mendesak sehingga menyempatkan diri ke kamar saya. Namun tak seorang pun nampak ketika saya telah membuka pintu. Saya sempatkan untuk mencari di koridor sebelah. Nihil. Tak seorang pun jua nampak. Aneh.
Pagi hari ketika sedang mandi saya mendengar suara pintu terbuka dan kemudian tertutup kembali. Aneh. Sejak bangun saya belum menyentuh pintu. Sehingga bisa dipastikan bahwa pintu masih dalam kondisi terkunci. Tak urung, saya mengambil handuk. Saya sempatkan untuk menengok kamar untuk memastikan siapa yang masuk. Aneh. Tak seorang pun nampak. Heran!!!
Kejadian ini saya ceritakan kepada rekan saya ketika sarapan pagi sambil menanyakan apakah mereka datang ke kamar saya pada malam dan pagi tadi. Tidak, jawab teman saya. Aneh. Dan yang lebih mengejutkan adalah bahwa mereka mengalami hal yang sama pada malam tadi meskipun tidak mengalami hal yang saya alami pagi harinya. Hmmm...siapakah?
Malam berikutnya, ketika menjelang tidur, saya persiapkan mental dan kamar untuk mengantisipasi kejadian malam sebelumnya terulang. Lampu kamar saya nyalakan semua. Televisi saya nyalakan. Gorden jendela saya buka sehingga terlihat kacanya dan dari kaca tersebut terpantul bayangan dari arah pintu. Sehingga dari ranjang saya dapat melihat ke arah pintu melalui pantulan di kaca jendela. Dan konon, setan, jin, genderuwo takut melihat bayangannya sendiri. Dan ketika mahluk-mahluk halus itu membuka pintu maka akan terlihat bayangan mereka di kaca jendela.
Iiiih...serem.
Cikarang, 22 September 2012.