Ya, rupanya inilah efek samping dari dua gelas es kopi kedai Tak Kie nan legendaris itu. Racikan kopi Lampung yang dimasak di dandang besar, gula pasir, dan es batu. Cukup sepuluh ribu rupiah saja per gelas. Namun rasa dan efeknya, sungguh luar biasa!
Kuliner akhir pekan bertajuk “Kuliner.Id” (yang road map-nya mengacu pada saran ahli dari Pak Bondan via twitter) ini dimulai dengan berantakan. Janji kumpul di halte Transjakarta Glodok pukul 08:00 tak pernah terwujud.
Kelompok pertama yang berisi 4 orang, satu diantaranya si Kuda, berangkat terlebih dulu ke Gang Gloria, berhubung rekan-rekan lainnya belum menampakkan perut penuh dosanya.
Kelompok kedua yang berisi saya, Icha, Hilman, Gina, Aksboy (bocah mungil yang gemar mandi sinar matahari), dan Hariez, muncul setengah jam kemudian dan langsung menyusul ke TKP. Sementara Davro, Amus, dan Dhia datang paling belakangan, satu per satu, seperti lagunya Iwan Fals.