Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Musik 2011: Nuno - Nugie & Nito

6 Juli 2011   02:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:54 550 1

Tentu saja saya kehilangan Alex Kuple, yang biasanya saya lihat nyaman membetot bas dalam diam menemani Nito yang menggila membawakan lagu-lagu Pearl Jam bersama kumpulan Sonic Wood, dalam beberapa kali perhelatan musik Pearl Jam Indonesia (PJId). Malam itu Alex rupanya tidak masuk dalam skema musik Nugie.

Berlokasi di Indochine yang bercokol di lantai 8 FX, Musiklopedia milik Trans Corp menjadikan Nugie sebagai bintang tamunya. Dalam acara itu, nantinya, Nugie akan menceritakan perjalanan musikalnya sejak pertama kali terkenal dengan nomor Tertipu, menunggangi gelombang pertama grunge di Indonesia, hingga kiprahnya yang tidak dapat dikatakan grunge bersama kumpulan The Dance Company, yang belum lama ini meledak dengan hits Papa Rock n’ Roll.

Sepotong Another Brick in The Wall milik Pink Floyd dan separuh Daughter milik Pearl Jam sebagai menu sound check, dan mereka pun siap!

Dengan beberapa kesalahan kecil disana-sini, terutama di pukulan drum, Nugie dan Nito membawa saya dan segerombolan anjing hilang yang tergabung dalam PJId ke zona memori. Dani, Egha, Hilman, Dhia, Kuda, Rudi, dan beberapa kawan lain turut bernyanyi. Yah, umur berbicara!

Nugie tidak berada dalam performa vokal terbaiknya. Namun demikian, kekuatan vokalnya terasa benar hingga jauh ke belakang, tempat saya dan kawan-kawan PJId duduk manis. Sesuatu yang jarang, jika bukan mustahil, kami lakukan, jika yang tampil di panggung adalah Nito dengan sayatan gitar mautnya memimikri Mike McCready.

Tertipu, Teman Baik, Pembuat Teh, Burung Gereja, Pelukis Malam, dan Pesawatku meluncur manis, sesekali diselingi Nugie yang bercerita tentang perjalanan musikalnya, juga sapa hangatnya kepada beberapa kolega yang malam itu turut hadir disana, dari Baim, Ponky, hingga Andy F Noya. Dan, ya, malam itu Pesawatku dibawakan bersama Memes!

Dalam hati saya hanya bisa bertanya: disimpan di laci yang manakah jiwa metal milik Nito ketika membawakan lagu yang satu itu?

Favorit saya, sejak dulu, adalah Burung Gereja dan Pelukis Malam. Dua lagu akustik yang luar biasa merdu dengan lirik yang sangat menenangkan. Benar-benar lagu yang enak dinikmati ketika kita sudah lelah berlari dan sejenak menepi dari kerasnya hidup ini. Ah...

Betapa beruntungnya saya, kedua lagu tersebut dibawakan Nugie dengan sangat baik malam tadi. Dan Pelukis Malam, menurut saya, malah jadi nomor yang paling bagus penampilannya. Luar biasa!

Nugie dan Nito, dalam Musiklopedia malam tadi membawa kembali beberapa memori. Itu memang menyenangkan. Namun saya lebih tergelitik untuk mengintip masa depan mereka. Apakah Nugie dan Nito akan menyanyikan lagu baru dan kembali mewarnai musik negeri?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun