Nirvana membiarkan diri dikendalikan industri, menelurkan demikian banyak single dan video klip, untuk kemudian mati. Sementara Pearl Jam mengacungkan jari tengah kepada taipan industri musik, menyabot karirnya sendiri, dan hingga detik ini masih gagah berdiri.
Dan kini, 2011, kegilaan yang sama kembali ditunjukkan oleh Eddie. Tidak dalam bentuk perang, melainkan cinta. Cintanya yang luar biasa romantis, yang dituangkan kedalam 16 lagu yang nyaris seluruhnya ditulis dan dimainkan dengan Ukulele!
Di tengah gempuran distorsi dan volume musik yang diatur sedemikian keras untuk menutupi kekosongan makna, Eddie hadir dengan sunyi. Dengan bisikan lembut bariton emasnya, bening denting Ukulele, dan sekantung penuh cinta...
Bagi saya, dan juga mungkin bagi sebagian penggemar Eddie Vedder lainnya, album solo terbarunya yang berjudul Ukulele Songs ini adalah bingkisan cinta bagi Jill McCormick, model cantik yang baru saja dinikahinya. Sebuah kado teramat manis bagi perempuan yang telah memberinya putri cantik yang kerap dibawa tur bersama Pearl Jam.
Ukulele Songs memuat segala bentuk cinta, dalam rentang cerita yang tak terhingga. Mulai dari perasaan sepi dan kehilangan seorang yang ditinggal pergi, perasaan cemas dan harapan orang yang menanti jawaban, hingga canda tawa dan rasa syukur manusia yang lengkap berpasangan dengan belahan jiwanya.
Denting Ukulele yang bening namun sedih, terasa pas sekali menjadi rumah bagi suara baritonnya yang mempesona. Dan lirik yang kaya makna melengkapi semuanya.
Di hiruk pikuknya dunia, Ukulele Songs adalah hening yang menenangkan. Dalam teriknya perjalanan hidup yang semakin kehilangan makna, Ukulele Songs adalah semangkuk penuh cinta yang menyejukkan...