Siang yang terik di tahun 1949, saat agresi militer Belanda II. Seorang lelaki paruh baya dengan pikulannya menyeberang jalan di sebuah kota kecil yang berbatasan dengan wilayah Yogyakarta sekarang. Siang yang terik dan menyengat itu tak menyurutkan langkah lelaki itu mencari nafkah untuk istri dan keenam anaknya. Lelaki bersahaja, yang terbilang sukses di masa itu.
KEMBALI KE ARTIKEL