Tak seperti biasanya malam ini aku hanya bisa termenung, setelah siang tadi banyak hal kulalui tanpa keputusan. Biasanya menjelang tengah malam, imajiku  hidup dengan liar, merambat memenuhi rongga otak dan terus menjulur ke bilik-bilik jantung dan ruang-ruang hati, lalu mengalir puisi.
KEMBALI KE ARTIKEL