Beruntung, tinggal di Kota Salatiga yang merupakan Kota Toleran Kedua se-Indonesia versi Setara Institute, membuat kami tidak merasakan lunturnya pemahaman akan Pancasila. Jika di wilayah lain ada kekacauan terkait perbedaan suku, agama, ras, maupun golongan, di Salatiga tidak. Masyarakat tetap hidup rukun, tenang, dan damai seperti hari-hari biasanya. Padahal bisa dibilang bahwa Kota Salatiga merupakan "Indonesia Mini", kota kecil, tetapi didiami oleh puluhan suku yang berbeda dari seluruh Indonesia, belum lagi ratusan warga asing yang berasal dari berbagai belahan dunia. Perbedaan tersebut bisa saja membawa Kota Salatiga dalam pertikaian antar masyarakat, tetapi tidak, Kota Salatiga justru tetap memegang nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dan menciptakan kedamaian tanpa adanya gesekan yang berarti.
KEMBALI KE ARTIKEL